BAB
I. PENDAHULUAN
I.1
Latar belakang
Pengenalan alat-alat
laboratorium sangat penting dilakukan sebelum praktikan melakukan praktikum
yang banyak berhubungan dengan alat-alat laboratorium. Di dalam laboratorium
terdapat begitu banyak alat, yang mana paraktikan harus mengetahui nama dan
fungsi alat tersebut, agar praktikan dapat menggunakan alat tersebut dengan
baik dan benar, untuk menghidari keslahan-kesalahan dalam melakukan praktikum. Selain
itu juga praktikan harus mengetahui cara menggunakan alat-alat laboratorium
dengan langkah-langkah atau prosedur yang tapat dan berurutan agar mendapatkan
hasil praktikum yang tepat dan benar.
Praktikan
juga harus mengetahui dari mana asal alat tersebut dibuat dengan menggunakan
bahan apa, serta bagaimana persyaratan alat tersebut bisa digunakan. Terkadang
kita acuh atau tidak mau tau alat itu terbuat dari bahan apa sehingga kita
menggunakannya dengan cara sembrono atau dengan cara yang kasar sehingga dapat
menyebabkan alat-alat laboratorium rusak. Contoh gelas piala yakni berfungsi
untuk membuat larutan, mencampur larutan, menyimpan larutan, yang mana alat ini
terbuat dari bahan kaca. Jika kita menggunakannya dengan cara sembrono atau
sembarangan alat ini akan rusak ataupun bisa sampai alat ini menjadi pecah,
jika sudah pecah alat ini tidak bisa untuk diperbaiki seperti sebelumnya.Contoh
yang kedua yakni timbangan analitik yang fungsi dari alat ini yaitu untuk
mengukur atau menimbang suatu zat dengan ketelitian yang sangat tinggi. Alat
ini terbuat dari peralatan non gelas sehingga alat ini tidak mudah pecah
walaupun terjatuh tapi kemungkinan akan berpengaruh pada ketelitiannya
menimnbang akan berkurang tentu saja hal ini akan menyebabkan hasil penelitian
penimbangan kita tidak lagi tepat atau teliti.
Setelah
pengenalan alat-alat laboratorium, praktikan juga bisa mengenala bahan kimia di
loboratorium.bahan kimia di dalam loboratorium sangat banyak, juga bahan
kimia ini dapat menyebabkan resiko yang
serius, untuk menghindari masalah-masalah dari bahan kimia hendaknya kita harus
berhati-hati. Lambang bahaya akan bahan kimia kita juga harus mengetahuinya
juga agar tidak terjadi kecelakaan dalam kerja praktikum. Biasanya
lambing-lambang bahan kimia ini terdapat pada label wadah zat tersebut
Maka
dari itu dapat disimpulkan bahwa pengenalan alat-alat loboratotium ini sangat
penting di lakukan oleh prktikan untuk dapat menggunakan alat dengan tepat
serta menghindari resiko dari kesalahan dalam praktikum, dengan meminimalisir
kesalahan tentunya juga membatu kita untuk mendapatkan hasil praktikum yang
tidak mengecewakan.
1.2
Tujuan Percobaan
Dalam
praktikum pengenalan alat-alat laboratorium ini mempunyai tujuan diantaranya
adalah:
1.
Mahasiswa mengetahui nama dan fungsi
alat-alat laboratorium
2.
Mahasiswa mengetahui jenis, sifat dan
fungsi zat kimia
3.
Mahasiswa mengetahui cara penggunaan
beberapa alat-alat laboratorium
BAB
II. TINJAUAN PUSTAKA
Praktikum
di laboratorium merupakan sarana yang efektif untuk melatih dan mengembangkan
aspek kongrutif dan psikomotorik mahasiswa, serta wajib bekerja sama antar
mahasiswa. Melalui praktikum di laboratorium sangat membantu mahasiswa dalam
memahami teori yang diperoleh dalam perkuliahan.Laboratorium merupakan tempat
yang memiliki bermacam-macam alat yang digunakan untuk penelitian, dari yang
sederhana sampai kepada alat yang cukup besar. Alat-alat di laboratorium ada
yang terbuat dari kaca, plastik, karet, kuarsa,platina, logam, dan lain-lain.
Alat tersebut ada yang berfungsi sebagai wadah, alat bantu, dan lain-lain.Dalam
praktikum di laboratorium, kebersihan adalah salah satu hal yang penting.Dimana,
data yang dihasilkan menjadi tidak akurat, jika percobaan dilakukan di tempat
yang terkontaminasi.Selain itu, dalam hal kerapian juga hendaknya mencakup
pemeliharaan perabot-perabot laboratorium, (Novia Eka Saputri, 2012).
Eksperimen
dan praktek laboratorium merupakan bagian dari pengajaran sains ini.Bekerja di
laboratorium sains adalah suatu hal yang melibatkan benda nyata dan juga
mengamati perubahan yang diamati.Ketika sains bergerak melampaui dunia
pengalaman menuju generalisasi yang lebih abstrak yang memungkinkan penjelasan
dan peramalan, pengalaman secara dekat adalah titik awal untuk generalisasi
ilmiah dan pembuatan teori.Sehingga praktik laboratorium dan eksperimen
merupakan bagian yang esensial dalam pengajaran sains sebagai produk ini,
(Wahyudi, 2011).
Metode
ilmiah lebih dari hanya sekedar pernyataan resmi dan langkah-langkah yang
selalu kita lakukan untuk memecahkan masalah secara logis.Perhatikan misalnya,
bagaimana montir mobil berusaha memperbaiki mobil yang tidak mau hidup mesinnya
bila distater. Mula-mula, penyebab yang jelas dari masalah ini akan dilokalisir
dengan cara mengamati hasil dari satu atau beberapa percobaan. Selanjutnya
bagian/alat yang diperkirakan penyebabnya diganti atau dibetulkan dan kemudian
di coba lagi menghidupkan mesin mobil tersebut.Bila montir tersebut tepat
memperkirakan penyebab masalah tersebut, mka perkerjaan ini selesai.Jika tidak,
maka dilakukan percobaan lainnya, kemudian mengganti dan membetulkannya lagi
sampai akhirnya mobil tersebut dapat berjalan kembali, (Braddy, 1995: 2).
Analisis
tidak boleh dilakukan dengan alat kaca yang tidak bersih.Alat kaca yang bisa
dimasuki sikat seperti beker dan erlenmeyer paling baik dibersihkan dengan
sabun, deterjen sintetik atau pembersih sintetik lainnya.Pipet, buret, tabung
reaksi atau labu volumetrik mungkin memerlukan deterjen panas untuk bisa
benar-benar bersih dan hilang atau hilang semua bekas kotoran yang
menempel.Jika permukaan kaca belum membuang airnya secara keseluruhan, perlu
digunakan larutan pembersih yang sifat oksidasinya kuat sehingga dapat
memastikan kebersihan kaca secara keseluruhan. Setelah dibersihkan, alat itu
dibilas dengan air kran, kemudian dengan sedikit air suling dan biarkan
mengering sendiri tanpa di lap, (Underwood, 1991: 578).
Dalam
praktikum analis yang baik biasanya cermat dalam hal kerapian.Kerapian
hendaknya mencakup juga pemeliharaan perabot-perabot laboratorium yang permanen
seperti oven, lemari asam dan bak meja.Bahkan korosif yang tumpah harus segera
dibersihkan dari peralatan, bangku ataupun lantai.Penting bahwa saluran
pembuangan di sterilkan dengan mengguyur asam dan basa dengan banyak air, (Underwood,
1991: 1).
Maksud
penyaringan adalah untuk memisahkan endapan dari larutan induk dan kelebihan
reagensia.Umumnya digunakan kertas saring yang tekstur kehalusannya sedang.Tepi
kertas saring hendaknya 1 cm dari bagian tepi atas corong, (Vogel, 1994: 72).
Pengajaran
metode sains melalui metode praktik laboratorium dapat berperan sebagai :
1.
Untuk memberikan realitas yang lebih nyata dan tiga dimensi daripada sekedar penjelasantertulis.
2.
Persamaan matematik atau diagram seperti yang ada di buku teks
3.
Untuk memberkan bayangan realitas yang memang butuh penjelasan untuk melath
penggunaan alat-alat laboratorium beserta teknik-teknik penggunaannya.
4.
Untuk menguji atau mengkonfirmasi perkiraan-perkiraan teori-teori ilmiah.
Oleh
karena itu pengajaran sains buku teks memerlukan berbagai pendekatan praktek
yang beragam dan cocok dalam pemakaian metode praktek laboratorium. Karena
sebelum memulai melakukan praktik di laboratorium, praktikan harus mengenal dan
memahami cara penggunaan semua peralatan dasar yang biasa digunakan dalam
laboratorium kimia serta menerapkan dilaboratorium. Berikut ini diuraikan
beberapa peralatan yang akan digunakan dalam praktikum, (Laboratorium Kimia SMA
YPPI, 2011).
1.Labu Takar
Digunakan
untuk menakar volume zat kimia dalam bentuk cair pada proses reparasi larutan.
Alat ini tersedia berbagai macam ukuran.
2. Gelas Ukur
Digunakan
untuk mengukur volume zat kimia dalam bentuk cair.Alat ini mempunyai skala,
tersedia bermacam-macam ukuran.Tidak boleh digunakan untuk mengukur
larutan/pelarut dalam kondisi panas.Perhatikan miniskus pada saat pembacaan
skala.
3. Gelas Beker
Alat
ini bukan alat pengukur (walaupun terdapat skala, namun ralatnya cukupbesar).Digunakan
untuk tempat larutan dan dapat juga untuk memanaskan larutan kimia.Untuk
menguapkan solven/pelarut atau untuk memekatkan.
4.Pengaduk Gelas
Digunakan
untuk mengaduk suatu campuran atau larutan kimia pada waktu melakukan reaksi
kimia. Digunakan juga untuk menolong pada waktu menuangkan/mendekantir cairan
dalam proses penyaringan.
5. Botol Pencuci
Bahan
terbuat dari plastik.Merupakan botol tempat akuades, yang digunakan untuk
mencuci, atau membantu pada saat pengenceran.
6. Corong
Biasanya
terbuat dari gelas namun ada juga yang terbuat dari plastik. Digunakan untuk
menolong pada saat memasukkan cairan ke dalam suatu wadah dengan mulut sempit,
seperti : botol, labu ukur, buret dan sebagainya.
7. Erlenmeyer
Alat
ini bukan alat pengukur, walaupun terdapat skala pada alat gelas tersebut (ralat
cukup besar). Digunakan untuk tempat zat yang akan dititrasi. Kadang-kadang
boleh juga digunakan untuk memanaskan larutan.
8. Tabung Reaksi
Terbuat
dari gelas.Dapat dipanaskan.Digunakan untuk mereaksikan zat zat kimia dalam
jumlah sedikit.
9. Rak Untuk tempat
Tabung Reaksi
Rak
terbuat dari kayu atau logam.Digunakan sebagai tempat meletakkan tabung reaksi.
Terbuat
dari bahan logam dan digunakan untuk alas saat memanaskan alat gelas dengan
alat pemanas/kompor listrik.
11. Penjepit
Penjepit
logam, digunakan untuk menjepit tabung reaksi pada saat pemanasan, atau untuk
membantu mengambil kertas saring atau benda lain pada kondisipanas.
12. Spatula
Terbuat
dari bahan logam dan digunakan untuk alat bantu mengambil bahan padat atau
kristal.
13. Kertas Lakmus
Merupakan
indikator berbentuk kertas lembaran-lembaran kecil, berwarna merah dan biru.
Indikator yang lain ada yang berbentuk cair missal indikator Fenolftalein (PP),
Metil Jingga (MO) dan sebagainya. Merupakan alat untuk mengukur atau mengetahui
tingkat keasaman (pH) larutan.
14. Gelas Arloji
Terbuat
dari gelas. Digunakan untuk tempat zat yang akan ditimbang.
15. Cawan Porselein
Alat
ini digunakan untuk wadah suatu zat yang akan diuapkan dengan pemanasan.
16. Pipet Tetes
Digunakan
untuk mengambil bahan berbentuk larutan dalam jumlah yang kecil.
17. Sikat
Sikat
dipergunakan untuk membersihkan (mencuci) tabung.
18. Pipet Ukur
Adalah
alat yang terbuat dari gelas.Pipet ini memiliki skala.Digunakan untuk mengambil
larutan dengan volume tertentu. Gunakan propipet atau pipet pump untuk menyedot
larutan, jangan dihisap dengan mulut.
19. Pipet Gondok
Pipet
digunakan untuk mengambil larutan dengan volume tepat sesuai dengan label yang
tertera pada bagian yang menggelembung (gondok) pada bagian tengah pipet.
Gunakan propipet atau pipet pump untuk menyedot larutan.
20. Buret
Terbuat
dari gelas.Digunakan untuk melakukan titrasi.Zat yang digunakan untuk menitrasi
(titran) ditempatkan dalam buret, dan dikeluarkan sedikit demi sedikit melalui
kran.Volume dari zat yang dipakai dapat dilihat pada skala.
BAB
III. METODOLOGI
3.1
Alat dan Bahan
Alat-alat yang diperkenalkan :
1. Gelas piala 20.
Rak tabung reaksi
2. Erlemeyer 21.
Penjepit tabung reaksi
3. Labu ukur 22.
Statif dan klem
4. Petridish 23.
Sikat tabung reaksi
5. Gelas ukur 24.
Segitiga
6. Kaca arloji 25.
Bola hisap
7. Tabung reaksi 26. Lampu sepritus
8. Cawan penguap 27.
Bunsen
9. Mortal 28. Kaki tiga
10. Krush 29. Botol semprot
11. Pipet tetes 30.
Kawat kasa
12. Pipet volume 31. Klem utilitas
13. Pipet gondok 32. Oven
14. Batang pengaduk 33.
Tanur
15. Sudip 34. Hot plate
16. Corong pisah 35. Timbangan analitis
17. Desikator
18. Buret dan Corong
3.2 Cara Kerja
·
Menyiapakan
alat tulis, untuk mencatat fungsi dari alat-alat laboratorium
·
Memperhatiakn
asisten dosen yang menjelaskan berbagai jenis alat-alat laboratorium
·
Mengetahui
fungsi dari alat-alat tersebut
BAB IV. HASIL PENGAMATAN
4.1
Hasil Pengamatan
No
|
Nama dan
Gambar Alat
|
Fungsi
|
1.
|
Gelas
Piala
|
Membuat
larutan, mencampur larutan dan menyimpan larutan dalam catatan tidak untuk
selamanya hanya bersifat sementara.
|
2.
|
Erlemeyer
|
Terdapat
beberapa jenis volume yakni 250 ml, 500 ml, dan 1 liter. Mengukur larutan,
sebagai tempat untuk mereaksikan larutan, dan sebagai tempat menyimpan
larutan.
|
3.
|
Labu
Ukur
|
Terdapat
beberapa jenis labu ukur yakni 250 ml, 500 ml dan 1 liter. Membuat larutan,
dan menyimpan larutan bisa juga menyimpan secara permanen.
|
4.
|
Petridish
|
Untuk
menyimpan bahan
Sebagai
tempat pertumbuhan mikroba
|
5.
|
Gelas
Ukur
|
Untuk
mengukur volume larutan
|
6.
|
Kaca
Arloji
|
Wadah
untuk menimbang zat kimia pada timbangan analitik
|
7.
|
Tabung
Reaksi
|
Untuk
mereaksikan dua zat dalam jumlah yang sedikit
|
8.
|
Cawan
Penguap
|
Sebagai
media untuk mengerikan suatu bahan dalam oven dan desikator
|
9.
|
Mortal
|
Sebagai
penghancur, untuk menghaluskan zat padat atau kristal
|
10.
|
Krush
|
Sebagai
wadah untuk menggabungkan suatu zat
Terbuat
dari porslen dan bersifat iner
Untuk
memeanaskan logam
|
11.
|
Pipet
Tetes
|
Untuk
mengambil zat dalam volume kecil
|
12.
|
Pipet
Volume
|
Untuk
mengambil zat atau larutan dalam ukuran tertentu dengan maksimal bervolume 5
ml
|
13.
|
Pipet
Gondok
|
Volume
25 ml
Untuk
mengukur volume dengan ketelitian yang lebih tinggi dibandingkan dengan pipit
volume
|
14.
|
Batang
Pengaduk
|
Untuk
mengaduk campuran atau larutan
|
15.
|
Sudip
|
Untuk
mengambil bahan kimia dalam bentuk padat misalkan garam
Untuk
mengambil zat-zat yang tidak bereaksi dengan logam, untuk zat yang bereaksi
dengan logam menggunakan spatula plastik
|
16.
|
Corong
Pisah
|
Untuk
memisahkan dua larutan yang tidak bercampur karena adanya perbedaan massa
jenis
Biasa
digunakan pada proses ekstraksi
|
17.
|
Desikator
|
Yang
dibawah adalah slikagel
Menyimpan
bahan yang harus bebas dari air dan untuk membersihkan atau mengeringkan
zat-zat dari air
|
18.
|
Buret
|
Untuk
alat titrasi dan mengukur titrasi yang keluar
Untuk
mengukur volume titran yang digunakan pada proses titrasi
|
19.
|
Corong
|
Untuk
memindahkan zat
Untuk
wadah penyaringn
|
20.
|
Rak
Tabung Reaksi
|
Wadah
untuk tabung reaksi
|
21.
|
Penjepit
Tabung Reaksi
|
Untuk
menjepit dan menyangkutkan tabung reaksi dalam keadaan panas
|
22.
|
Statf
dan Klaim
|
Tempat
menjepit dan mendirikan buret dalam proses titrasi
|
23.
|
Sikat
Tabung Reaksi
|
Untuk
membersihkan bagian dalam tabung reaksi
|
24.
|
Segitiga
|
Untuk
menahan gelas piala dengan tungku
|
25.
|
Bola
Hisap
|
Penghisap
larutan pada pipet volume
|
26.
|
Lampu
Sepritus
|
Sebagai
pemanas dengan menggunakan spritus
|
27.
|
Bunsen
|
Hampir
sama dengan lampu sepritus
Bisa
digunakan untuk sterilisasi dalam suatu proses
|
28.
|
Kaki
Tiga
|
Sebagai
tungku menahan segi tiga atau kawat kasa
|
29.
|
Botol
Semprot
|
Sebagai
wadah aquades
Sebagai
pemindah aquades pada suatu wadah
|
30.
|
Kawat
Kasa
|
Untuk
menahan gelas piala pada tungku
|
31.
|
Klem
Utilitas
|
Sebagai
penjepit gelas seperti gelas erlemeyer, gelas kimia dll.
|
32.
|
Oven
|
Untuk
memanaskan zat dengan suhu o drajat samapai dengan 100 drajat
Mengeringkan
bahan yang dalam keadaan basa
|
33.
|
Tanur
|
Untuk
menentukan kadar abu dan memiliki ketebalan pintu yang tebal dengan suhu 100
drajat sampai dengan 500 drajat selsius
|
34.
|
Hot
Plate
|
Sebagai
pemanas zat ataupun larutan
|
35.
|
Timbangan
Analitis
|
Untuk
mengukur atau menimbang suatu zat dengan ketelitian yang sangat tinggi
|
BAB
V. PEMBAHASAN
Adapun hasil
dari pengamatan praktikum pada tanggal 24-10-2013 adalah dari pengenalan
alat-alat laboratorium praktikan dapat menggunakan alat laboratorium dengan
prosedur yang sistematis serta mengetahui apa saja fungsi dari alat-alat
tersebut. Dari praktikum ini sudah sangat banyal alat-alat yang sudah
dikenalkan mungkin lebih banyak lagi alat-alat praktikum yang dapat kita
ketahui.
Didalam
laboratorium ada dua jenis peralatan yakni peralatan yang terbuat dari gelas
dan peralatan yang terbuat dari nongelas.Kedua jenis ini memiliki kelebihan dan
kekurangannya masing-masing.Hampir semua peralatan eksperimen dengan bahan
kimia dilakukan dengan menggunakan peralatan gelas.Gelas memiliki banyak
keuntungan dalam eksperimen kimia.Gelas tidak hanya bersifat non reaktif tetapi
dapat menyajikan pengamatan visual selama reaksi berlangsung.Tetapi gelas dapat
dengan mudah mengalami pecah hal ini tentunya dapat menyebabkan kecelakaan
dalam praktikum baik itu luka terpotong maupun luka goresan. Peralatan
nongelas, selain peralatan terbuat dari gelas ada juga namanya peralatan non
gelas alat-alat tersebut antara lain :
1.Tanur
2. Oven
3. Hot Plate
4. Timbangan analitis
dan masi banyak lagi yang lainnya.
Keselamatan kerja dalam laboratorium jug sangat penting.
Jumlahnya yang begitu banyak mengharuskan kita untuk berhati-hati akan bahan
kimia yang ada di laboratorium. Adapun lambing-lambang bahaya kimia adalah
sebagai berikut :
Lambang E : Bahan kimia dapat meledak
Lambang F : Bahan kimia mudah terbakar
Lambang O : Bahan kimia bersifat pengoksidasi
Lambang T : Bahan kimia bersifat racun
BAB
VI. PENUTUP
6.1
Kesimpulan
Ada
banyak nama alat-alat laboratorium diantaranya : gelas ukur, pipet volume,
pipet ukur, labu ukur buret dan masi banyak lagi yang lainnya. Setiap alat laboratorium
mempunyai fungsinya masing-masing diantara nya gelas ukur berfungsi untuk
mengukur volume larutan, buret berfungsi untuk mengambil atau mengukur larutan
dengan volume tertentu. Jenis alat-alat laboratorium yakni ada dua yang pertama
peralatan gelas dan peralatan non gelas.Cara menggunakan neraca yang pertama
kita harus mempersiapkan peralatannya, memeriksa terlebih dahulu neraca
tersebut, setelah itu berulah kita memulai menimbang massa suatu zat atau
benda.
6.2
Saran
1. Antara
praktiakan dank ko-ass hendak saling dapat berdiskusi tentang apa yang sedang
di praktikumkan.
2. Saya
harap semua praktikan dapat mengikuti praktikum dengan serius baik dan benar.
3. Sebaiknya
praktikan tidak ada yang terlambat.
BAB
VII. JAWABAN dan PERTANYAAN
1.
Berikan beberapa contoh apa saja
alat-alat laboratorium yang terbuat dari bahan gelas?
Jawab
:
(Gelas piala, erlemeyer, labu ukur,
gelas ukur, tabung reaksi, kaca arloji)
2.
Berikan beberapa contoh apa saja
alat-alat laboratorium yang terbuat dari bahan non gelas?
Jawab
:
(Timbangan analitis, oven, kawat
kasa, tanur, hot plate dan klem utilitas)
3.
Apa fungsi dari alat Tanur?
Jawab
:
(Untuk menentukan kadar abu, dan
memiliki suhu yang sangat panas sampai 500°)
4.
Apa fungsi dari alat desikator?
Jawab:
(Menyimpan bahan yang harus bebas dari
air, dan untuk membersihkan atau mengeringkan zat dari air)
BAB
VII. DAFRAR PUSTAKA
http://braddy.blogspot.com/1995/alat-alat
laboratorium
http://id.wikipedia.org/wiki/alat-alat
laboratorium
http://Novia Eka
Saputri.wordpress.com/2012/fungsi alat-alat laboratorium
http://Underwood.blogspot.com/1991/1/pengenalan
alat-alat laboratorium
http://Vogel.blogspot.com/1994/72/alat
laboratorium
http://Wahyudi.blogspot.com/2011/alat-alat
laboratorium
Silsia devi dkk. 2013.
Penuntun Praktikum Kimia Anorganik. Bengkulu : Universitas Bengkulu
SMART NUTRITION ARENA - TITUMBIS.COM
BalasHapusSMART NUTRITION ARENA is titanium necklace mens a UV titanium oxide formula stabilized sunscreen that 2019 ford edge titanium for sale can protect against the sun's nano titanium by babyliss pro most harmful titanium mountain bikes rays. It is one of the many agents