Jumat, 17 Januari 2014

laporan kimia

BAB I. PENDAHULUAN

I.1 Latar belakang
                 Pengenalan alat-alat laboratorium sangat penting dilakukan sebelum praktikan melakukan praktikum yang banyak berhubungan dengan alat-alat laboratorium. Di dalam laboratorium terdapat begitu banyak alat, yang mana paraktikan harus mengetahui nama dan fungsi alat tersebut, agar praktikan dapat menggunakan alat tersebut dengan baik dan benar, untuk menghidari keslahan-kesalahan dalam melakukan praktikum. Selain itu juga praktikan harus mengetahui cara menggunakan alat-alat laboratorium dengan langkah-langkah atau prosedur yang tapat dan berurutan agar mendapatkan hasil praktikum yang tepat dan benar.
                 Praktikan juga harus mengetahui dari mana asal alat tersebut dibuat dengan menggunakan bahan apa, serta bagaimana persyaratan alat tersebut bisa digunakan. Terkadang kita acuh atau tidak mau tau alat itu terbuat dari bahan apa sehingga kita menggunakannya dengan cara sembrono atau dengan cara yang kasar sehingga dapat menyebabkan alat-alat laboratorium rusak. Contoh gelas piala yakni berfungsi untuk membuat larutan, mencampur larutan, menyimpan larutan, yang mana alat ini terbuat dari bahan kaca. Jika kita menggunakannya dengan cara sembrono atau sembarangan alat ini akan rusak ataupun bisa sampai alat ini menjadi pecah, jika sudah pecah alat ini tidak bisa untuk diperbaiki seperti sebelumnya.Contoh yang kedua yakni timbangan analitik yang fungsi dari alat ini yaitu untuk mengukur atau menimbang suatu zat dengan ketelitian yang sangat tinggi. Alat ini terbuat dari peralatan non gelas sehingga alat ini tidak mudah pecah walaupun terjatuh tapi kemungkinan akan berpengaruh pada ketelitiannya menimnbang akan berkurang tentu saja hal ini akan menyebabkan hasil penelitian penimbangan kita tidak lagi tepat atau teliti.
                 Setelah pengenalan alat-alat laboratorium, praktikan juga bisa mengenala bahan kimia di loboratorium.bahan kimia di dalam loboratorium sangat banyak, juga bahan kimia  ini dapat menyebabkan resiko yang serius, untuk menghindari masalah-masalah dari bahan kimia hendaknya kita harus berhati-hati. Lambang bahaya akan bahan kimia kita juga harus mengetahuinya juga agar tidak terjadi kecelakaan dalam kerja praktikum. Biasanya lambing-lambang bahan kimia ini terdapat pada label wadah zat tersebut
                 Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa pengenalan alat-alat loboratotium ini sangat penting di lakukan oleh prktikan untuk dapat menggunakan alat dengan tepat serta menghindari resiko dari kesalahan dalam praktikum, dengan meminimalisir kesalahan tentunya juga membatu kita untuk mendapatkan hasil praktikum yang tidak mengecewakan.

1.2 Tujuan Percobaan
Dalam praktikum pengenalan alat-alat laboratorium ini mempunyai tujuan diantaranya adalah:
1.      Mahasiswa mengetahui nama dan fungsi alat-alat laboratorium
2.      Mahasiswa mengetahui jenis, sifat dan fungsi zat kimia
3.      Mahasiswa mengetahui cara penggunaan beberapa alat-alat laboratorium






















BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Praktikum di laboratorium merupakan sarana yang efektif untuk melatih dan mengembangkan aspek kongrutif dan psikomotorik mahasiswa, serta wajib bekerja sama antar mahasiswa. Melalui praktikum di laboratorium sangat membantu mahasiswa dalam memahami teori yang diperoleh dalam perkuliahan.Laboratorium merupakan tempat yang memiliki bermacam-macam alat yang digunakan untuk penelitian, dari yang sederhana sampai kepada alat yang cukup besar. Alat-alat di laboratorium ada yang terbuat dari kaca, plastik, karet, kuarsa,platina, logam, dan lain-lain. Alat tersebut ada yang berfungsi sebagai wadah, alat bantu, dan lain-lain.Dalam praktikum di laboratorium, kebersihan adalah salah satu hal yang penting.Dimana, data yang dihasilkan menjadi tidak akurat, jika percobaan dilakukan di tempat yang terkontaminasi.Selain itu, dalam hal kerapian juga hendaknya mencakup pemeliharaan perabot-perabot laboratorium, (Novia Eka Saputri, 2012).
Eksperimen dan praktek laboratorium merupakan bagian dari pengajaran sains ini.Bekerja di laboratorium sains adalah suatu hal yang melibatkan benda nyata dan juga mengamati perubahan yang diamati.Ketika sains bergerak melampaui dunia pengalaman menuju generalisasi yang lebih abstrak yang memungkinkan penjelasan dan peramalan, pengalaman secara dekat adalah titik awal untuk generalisasi ilmiah dan pembuatan teori.Sehingga praktik laboratorium dan eksperimen merupakan bagian yang esensial dalam pengajaran sains sebagai produk ini, (Wahyudi, 2011).
Metode ilmiah lebih dari hanya sekedar pernyataan resmi dan langkah-langkah yang selalu kita lakukan untuk memecahkan masalah secara logis.Perhatikan misalnya, bagaimana montir mobil berusaha memperbaiki mobil yang tidak mau hidup mesinnya bila distater. Mula-mula, penyebab yang jelas dari masalah ini akan dilokalisir dengan cara mengamati hasil dari satu atau beberapa percobaan. Selanjutnya bagian/alat yang diperkirakan penyebabnya diganti atau dibetulkan dan kemudian di coba lagi menghidupkan mesin mobil tersebut.Bila montir tersebut tepat memperkirakan penyebab masalah tersebut, mka perkerjaan ini selesai.Jika tidak, maka dilakukan percobaan lainnya, kemudian mengganti dan membetulkannya lagi sampai akhirnya mobil tersebut dapat berjalan kembali, (Braddy, 1995: 2).
Analisis tidak boleh dilakukan dengan alat kaca yang tidak bersih.Alat kaca yang bisa dimasuki sikat seperti beker dan erlenmeyer paling baik dibersihkan dengan sabun, deterjen sintetik atau pembersih sintetik lainnya.Pipet, buret, tabung reaksi atau labu volumetrik mungkin memerlukan deterjen panas untuk bisa benar-benar bersih dan hilang atau hilang semua bekas kotoran yang menempel.Jika permukaan kaca belum membuang airnya secara keseluruhan, perlu digunakan larutan pembersih yang sifat oksidasinya kuat sehingga dapat memastikan kebersihan kaca secara keseluruhan. Setelah dibersihkan, alat itu dibilas dengan air kran, kemudian dengan sedikit air suling dan biarkan mengering sendiri tanpa di lap, (Underwood, 1991: 578).
Dalam praktikum analis yang baik biasanya cermat dalam hal kerapian.Kerapian hendaknya mencakup juga pemeliharaan perabot-perabot laboratorium yang permanen seperti oven, lemari asam dan bak meja.Bahkan korosif yang tumpah harus segera dibersihkan dari peralatan, bangku ataupun lantai.Penting bahwa saluran pembuangan di sterilkan dengan mengguyur asam dan basa dengan banyak air, (Underwood, 1991: 1).
Maksud penyaringan adalah untuk memisahkan endapan dari larutan induk dan kelebihan reagensia.Umumnya digunakan kertas saring yang tekstur kehalusannya sedang.Tepi kertas saring hendaknya 1 cm dari bagian tepi atas corong, (Vogel, 1994: 72).
Pengajaran metode sains melalui metode praktik laboratorium dapat berperan sebagai :
1. Untuk memberikan realitas yang lebih nyata dan tiga dimensi daripada sekedar  penjelasantertulis.
2. Persamaan matematik atau diagram seperti yang ada di buku teks
3. Untuk memberkan bayangan realitas yang memang butuh penjelasan untuk melath penggunaan alat-alat laboratorium beserta teknik-teknik penggunaannya.
4. Untuk menguji atau mengkonfirmasi perkiraan-perkiraan teori-teori ilmiah.
Oleh karena itu pengajaran sains buku teks memerlukan berbagai pendekatan praktek yang beragam dan cocok dalam pemakaian metode praktek laboratorium. Karena sebelum memulai melakukan praktik di laboratorium, praktikan harus mengenal dan memahami cara penggunaan semua peralatan dasar yang biasa digunakan dalam laboratorium kimia serta menerapkan dilaboratorium. Berikut ini diuraikan beberapa peralatan yang akan digunakan dalam praktikum, (Laboratorium Kimia SMA YPPI, 2011).


1.Labu Takar
Digunakan untuk menakar volume zat kimia dalam bentuk cair pada proses reparasi larutan. Alat ini tersedia berbagai macam ukuran.
2. Gelas Ukur
Digunakan untuk mengukur volume zat kimia dalam bentuk cair.Alat ini mempunyai skala, tersedia bermacam-macam ukuran.Tidak boleh digunakan untuk mengukur larutan/pelarut dalam kondisi panas.Perhatikan miniskus pada saat pembacaan skala.
3. Gelas Beker
Alat ini bukan alat pengukur (walaupun terdapat skala, namun ralatnya cukupbesar).Digunakan untuk tempat larutan dan dapat juga untuk memanaskan larutan kimia.Untuk menguapkan solven/pelarut atau untuk memekatkan.
4.Pengaduk Gelas
Digunakan untuk mengaduk suatu campuran atau larutan kimia pada waktu melakukan reaksi kimia. Digunakan juga untuk menolong pada waktu menuangkan/mendekantir cairan dalam proses penyaringan.
5. Botol Pencuci
Bahan terbuat dari plastik.Merupakan botol tempat akuades, yang digunakan untuk mencuci, atau membantu pada saat pengenceran.
6. Corong
Biasanya terbuat dari gelas namun ada juga yang terbuat dari plastik. Digunakan untuk menolong pada saat memasukkan cairan ke dalam suatu wadah dengan mulut sempit, seperti : botol, labu ukur, buret dan sebagainya.
7. Erlenmeyer
Alat ini bukan alat pengukur, walaupun terdapat skala pada alat gelas tersebut (ralat cukup besar). Digunakan untuk tempat zat yang akan dititrasi. Kadang-kadang boleh juga digunakan untuk memanaskan larutan.


8. Tabung Reaksi
Terbuat dari gelas.Dapat dipanaskan.Digunakan untuk mereaksikan zat zat kimia dalam jumlah sedikit.
9. Rak Untuk tempat Tabung Reaksi
Rak terbuat dari kayu atau logam.Digunakan sebagai tempat meletakkan tabung reaksi.
10. Kawat Kasa
Terbuat dari bahan logam dan digunakan untuk alas saat memanaskan alat gelas dengan alat pemanas/kompor listrik.
11. Penjepit
Penjepit logam, digunakan untuk menjepit tabung reaksi pada saat pemanasan, atau untuk membantu mengambil kertas saring atau benda lain pada kondisipanas.
12. Spatula
Terbuat dari bahan logam dan digunakan untuk alat bantu mengambil bahan padat atau kristal.
13. Kertas Lakmus
Merupakan indikator berbentuk kertas lembaran-lembaran kecil, berwarna merah dan biru. Indikator yang lain ada yang berbentuk cair missal indikator Fenolftalein (PP), Metil Jingga (MO) dan sebagainya. Merupakan alat untuk mengukur atau mengetahui tingkat keasaman (pH) larutan.
14. Gelas Arloji
Terbuat dari gelas. Digunakan untuk tempat zat yang akan ditimbang.
15. Cawan Porselein
Alat ini digunakan untuk wadah suatu zat yang akan diuapkan dengan pemanasan.


16. Pipet Tetes
Digunakan untuk mengambil bahan berbentuk larutan dalam jumlah yang kecil.
17. Sikat
Sikat dipergunakan untuk membersihkan (mencuci) tabung.
18. Pipet Ukur
Adalah alat yang terbuat dari gelas.Pipet ini memiliki skala.Digunakan untuk mengambil larutan dengan volume tertentu. Gunakan propipet atau pipet pump untuk menyedot larutan, jangan dihisap dengan mulut.
19. Pipet Gondok
Pipet digunakan untuk mengambil larutan dengan volume tepat sesuai dengan label yang tertera pada bagian yang menggelembung (gondok) pada bagian tengah pipet. Gunakan propipet atau pipet pump untuk menyedot larutan.
20. Buret
Terbuat dari gelas.Digunakan untuk melakukan titrasi.Zat yang digunakan untuk menitrasi (titran) ditempatkan dalam buret, dan dikeluarkan sedikit demi sedikit melalui kran.Volume dari zat yang dipakai dapat dilihat pada skala.










BAB III. METODOLOGI


3.1 Alat dan Bahan
      Alat-alat yang diperkenalkan :
1. Gelas piala                               20. Rak tabung reaksi
2. Erlemeyer                                21. Penjepit tabung reaksi
3. Labu ukur                                 22. Statif dan klem
4. Petridish                                  23. Sikat tabung reaksi
5. Gelas ukur                               24. Segitiga
6. Kaca arloji                               25. Bola hisap
7. Tabung reaksi                          26. Lampu sepritus
8. Cawan penguap                       27. Bunsen
9. Mortal                                     28. Kaki tiga
10. Krush                                      29. Botol semprot
11. Pipet tetes                             30. Kawat kasa
12. Pipet volume                         31. Klem utilitas
13. Pipet gondok                          32. Oven
14. Batang pengaduk                  33. Tanur
15. Sudip                                      34. Hot plate
16. Corong pisah                         35. Timbangan analitis
17. Desikator
18. Buret dan Corong
3.2 Cara Kerja
·         Menyiapakan alat tulis, untuk mencatat fungsi dari alat-alat laboratorium
·         Memperhatiakn asisten dosen yang menjelaskan berbagai jenis alat-alat laboratorium
·         Mengetahui fungsi dari alat-alat tersebut



















BAB IV. HASIL PENGAMATAN


4.1 Hasil Pengamatan
No
Nama dan Gambar Alat
Fungsi
1.
Gelas Piala





Membuat larutan, mencampur larutan dan menyimpan larutan dalam catatan tidak untuk selamanya hanya bersifat sementara.
2.
Erlemeyer





Terdapat beberapa jenis volume yakni 250 ml, 500 ml, dan 1 liter. Mengukur larutan, sebagai tempat untuk mereaksikan larutan, dan sebagai tempat menyimpan larutan.
3.
Labu Ukur





Terdapat beberapa jenis labu ukur yakni 250 ml, 500 ml dan 1 liter. Membuat larutan, dan menyimpan larutan bisa juga menyimpan secara permanen.
4.
Petridish





Untuk menyimpan bahan
Sebagai tempat pertumbuhan mikroba
5.
Gelas Ukur





Untuk mengukur volume larutan
6.
Kaca Arloji





Wadah untuk menimbang zat kimia pada timbangan analitik
7.
Tabung Reaksi





Untuk mereaksikan dua zat dalam jumlah yang sedikit
8.
Cawan Penguap





Sebagai media untuk mengerikan suatu bahan dalam oven dan desikator
9.
Mortal





Sebagai penghancur, untuk menghaluskan zat padat atau kristal
10.
Krush





Sebagai wadah untuk menggabungkan suatu zat
Terbuat dari porslen dan bersifat iner
Untuk memeanaskan logam
11.
Pipet Tetes





Untuk mengambil zat dalam volume kecil
12.
Pipet Volume





Untuk mengambil zat atau larutan dalam ukuran tertentu dengan maksimal bervolume 5 ml
13.
Pipet Gondok





Volume 25 ml
Untuk mengukur volume dengan ketelitian yang lebih tinggi dibandingkan dengan pipit volume
14.
Batang Pengaduk




Untuk mengaduk campuran atau larutan
15.
Sudip





Untuk mengambil bahan kimia dalam bentuk padat misalkan garam
Untuk mengambil zat-zat yang tidak bereaksi dengan logam, untuk zat yang bereaksi dengan logam menggunakan spatula plastik
16.
Corong Pisah





Untuk memisahkan dua larutan yang tidak bercampur karena adanya perbedaan massa jenis
Biasa digunakan pada proses ekstraksi
17.
Desikator





Yang dibawah adalah slikagel
Menyimpan bahan yang harus bebas dari air dan untuk membersihkan atau mengeringkan zat-zat dari air
18.
Buret





Untuk alat titrasi dan mengukur titrasi yang keluar
Untuk mengukur volume titran yang digunakan pada proses titrasi
19.
Corong





Untuk memindahkan zat
Untuk wadah penyaringn

20.
Rak Tabung Reaksi





Wadah untuk tabung reaksi
21.
Penjepit Tabung Reaksi





Untuk menjepit dan menyangkutkan tabung reaksi dalam keadaan panas
22.
Statf dan Klaim



Tempat menjepit dan mendirikan buret dalam proses titrasi
23.
Sikat Tabung Reaksi





Untuk membersihkan bagian dalam tabung reaksi
24.
Segitiga





Untuk menahan gelas piala dengan tungku
25.
Bola Hisap





Penghisap larutan pada pipet volume
26.
Lampu Sepritus





Sebagai pemanas dengan menggunakan spritus
27.
Bunsen





Hampir sama dengan lampu sepritus
Bisa digunakan untuk sterilisasi dalam suatu proses
28.
Kaki Tiga





Sebagai tungku menahan segi tiga atau kawat kasa
29.
Botol Semprot





Sebagai wadah aquades
Sebagai pemindah aquades pada suatu wadah
30.
Kawat Kasa



Untuk menahan gelas piala pada tungku
31.
Klem Utilitas





Sebagai penjepit gelas seperti gelas erlemeyer, gelas kimia dll.
32.
Oven





Untuk memanaskan zat dengan suhu o drajat samapai dengan 100 drajat
Mengeringkan bahan yang dalam keadaan basa
33.
Tanur





Untuk menentukan kadar abu dan memiliki ketebalan pintu yang tebal dengan suhu 100 drajat sampai dengan 500 drajat selsius
34.
Hot Plate





Sebagai pemanas zat ataupun larutan
35.
Timbangan Analitis





Untuk mengukur atau menimbang suatu zat dengan ketelitian yang sangat tinggi



BAB V. PEMBAHASAN


                        Adapun hasil dari pengamatan praktikum pada tanggal 24-10-2013 adalah dari pengenalan alat-alat laboratorium praktikan dapat menggunakan alat laboratorium dengan prosedur yang sistematis serta mengetahui apa saja fungsi dari alat-alat tersebut. Dari praktikum ini sudah sangat banyal alat-alat yang sudah dikenalkan mungkin lebih banyak lagi alat-alat praktikum yang dapat kita ketahui.
                        Didalam laboratorium ada dua jenis peralatan yakni peralatan yang terbuat dari gelas dan peralatan yang terbuat dari nongelas.Kedua jenis ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.Hampir semua peralatan eksperimen dengan bahan kimia dilakukan dengan menggunakan peralatan gelas.Gelas memiliki banyak keuntungan dalam eksperimen kimia.Gelas tidak hanya bersifat non reaktif tetapi dapat menyajikan pengamatan visual selama reaksi berlangsung.Tetapi gelas dapat dengan mudah mengalami pecah hal ini tentunya dapat menyebabkan kecelakaan dalam praktikum baik itu luka terpotong maupun luka goresan. Peralatan nongelas, selain peralatan terbuat dari gelas ada juga namanya peralatan non gelas alat-alat tersebut antara lain :
1.Tanur
2. Oven
3. Hot Plate
4. Timbangan analitis dan masi banyak lagi yang lainnya.
            Keselamatan kerja dalam laboratorium jug sangat penting. Jumlahnya yang begitu banyak mengharuskan kita untuk berhati-hati akan bahan kimia yang ada di laboratorium. Adapun lambing-lambang bahaya kimia adalah sebagai berikut :
Lambang E      : Bahan kimia dapat meledak
Lambang F      : Bahan kimia mudah terbakar
Lambang O     : Bahan kimia bersifat pengoksidasi
Lambang T      : Bahan kimia bersifat racun

BAB VI. PENUTUP


6.1 Kesimpulan
                 Ada banyak nama alat-alat laboratorium diantaranya : gelas ukur, pipet volume, pipet ukur, labu ukur buret dan masi banyak lagi yang lainnya. Setiap alat laboratorium mempunyai fungsinya masing-masing diantara nya gelas ukur berfungsi untuk mengukur volume larutan, buret berfungsi untuk mengambil atau mengukur larutan dengan volume tertentu. Jenis alat-alat laboratorium yakni ada dua yang pertama peralatan gelas dan peralatan non gelas.Cara menggunakan neraca yang pertama kita harus mempersiapkan peralatannya, memeriksa terlebih dahulu neraca tersebut, setelah itu berulah kita memulai menimbang massa suatu zat atau benda.
           
6.2 Saran
1.      Antara praktiakan dank ko-ass hendak saling dapat berdiskusi tentang apa yang sedang di      praktikumkan.
2.      Saya harap semua praktikan dapat mengikuti praktikum dengan serius baik dan benar.
3.      Sebaiknya praktikan tidak ada yang terlambat.














BAB VII. JAWABAN dan PERTANYAAN


1.      Berikan beberapa contoh apa saja alat-alat laboratorium yang terbuat dari bahan gelas?
Jawab :
            (Gelas piala, erlemeyer, labu ukur, gelas ukur, tabung reaksi, kaca arloji)
2.      Berikan beberapa contoh apa saja alat-alat laboratorium yang terbuat dari bahan non gelas?
Jawab :
            (Timbangan analitis, oven, kawat kasa, tanur, hot plate dan klem utilitas)
3.      Apa fungsi dari alat Tanur?
Jawab :
(Untuk menentukan kadar abu, dan memiliki suhu yang sangat panas sampai 500°)
4.      Apa fungsi dari alat desikator?
Jawab:
(Menyimpan bahan yang harus bebas dari air, dan untuk membersihkan atau mengeringkan zat dari air)















BAB VII. DAFRAR PUSTAKA

http://braddy.blogspot.com/1995/alat-alat laboratorium
http://Novia Eka Saputri.wordpress.com/2012/fungsi alat-alat laboratorium
http://Underwood.blogspot.com/1991/1/pengenalan alat-alat laboratorium
http://Vogel.blogspot.com/1994/72/alat laboratorium
http://Wahyudi.blogspot.com/2011/alat-alat laboratorium
Silsia devi dkk. 2013. Penuntun Praktikum Kimia Anorganik. Bengkulu : Universitas Bengkulu



1 komentar:

  1. SMART NUTRITION ARENA - TITUMBIS.COM
    SMART NUTRITION ARENA is titanium necklace mens a UV titanium oxide formula stabilized sunscreen that 2019 ford edge titanium for sale can protect against the sun's nano titanium by babyliss pro most harmful titanium mountain bikes rays. It is one of the many agents

    BalasHapus